JURNALSECURITY| Manokwari–Disperum Papua Barat yang terletak di kompleks perkantoran Gubernur Papua Barar Arfai, terbakar pagi hari, yang diketahui pertama kali oleh warga sekitar. Gedung tersebut sejatinya merupakan milik Dinas Kebudayaan Papua Barat yang bersatus pinjam pakai kepada Disperum Papua Barat.
Fero Fawan, warga sekitar, mengatakan, ia pertama kali mendengar letupan dari gedung tersebut sekitar pukul 05.30 WIT. Untuk memastikan sumber letupan, ia keluar rumah dan mendapati api mulai terlihat dari gedung tersebut.
Setelah memberitahu kebakaran kepada suami dan orang tuanya, ia bergegas menyampaikan informasi tersebut kepada petugas pengamanan (Satpam) yang menjaga kantor tersebut. Dia mengaku Satpam kantor baru mengetahui kebakaran pukul 05.55 atau sekitar 20 setelah ia pertama kali mengetahuinya.
Menurut pengamatan Fero, api melahap bagian atap kantor perumahan kemudian merembet hingga lantai satu gedung berbentuk T itu. Api menjalar cukup cepat ke bagian tengah lantai satu kantor dan menyisahkan puing-puing.
“Satpam yang mendapat informasi saat itu langsung ke TKP dan mendobrak pintu utama untuk mengamankan barang-barang yang ada di dalam kantor,” ungkap Fero Fawan dilansir Cahaya Papua.
Kapolres Manokwari AKBP. Cristian Rony Putra mengatakan api yang menyebabkan kebakaran di kantor tersebut berasal dari atas genteng. Ia menyampaikan saat kebakaran, mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Papua Barat mengalami kerusakan sehingga tak bisa digunakan. Polisi akhirnya menggunakan mobil water canon milik Polda Papua Barat untuk memadamkan api. “Kita sudah mengamankan barang berharga dari dalam kantor,” ujar Kapolres yang saat kebakaran berlangsung berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Lebih lanjut mengenai penyebab terbakarnya kantor dinas perumahan, Kasat Reskrim Polres Manokwari AKP. Aris Diego Kakori mengatakan, akan melakukan penyelidikan dengan melibatkan tim ahli dari Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar.
“Kita sudah melakukan olah TKP secara umum, namun secara detail kami sementara koordinasi dengan tim Labfor Makassar agar hasilnya lebih bisa dipertanggung jawabkan. Tim rencana tiba Senin (Hari ini),” kata Kakori yang dihubungi secara terpisah.
Kakori mengakui awal mula api berasal dari atas atap kantor. Ini diketahui setelah pihaknya melakukan pemeriksaan saksi di Tempat Kejadian Perkara. “Saat saksi yang bekerja sebagai tukang di Kantor Pemberdayaan Perempuan hendak bangun untuk menjalankan sholat Subuh, ia melihat ada api di atas atap kantor Dinas Perumahan,” ujar Kakori.
Kakori menambahkan, kerugian materil akibat kejadian ini ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hasil itu diperoleh berdasarkan penyelidikan awal. “Kerugian ditaksir mencapai Rp 3 Miliar,” bebernya.
Selain Kapolres yang berada di TKP, setelah mendapat informasi kebakaran, hadir juga Asisten I, Kepala Kantor Dinas Perumahan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Papua Barat dan Kabag Ops Polres Manokwari. [FR]